Setelah sekian lama tidak buka blog, rasanya kangen juga, kadang punya ide-ide untuk dituliskan disini tapi menguap begitu saja dengan seiringnya waktu, nah untuk kali ini saya ingin membagikan cerita saat saya mengambil platina, awalnya sempat diskusi dengan orang tua,ingin ke rumah sakit mana, tentunya inginnya yang ada askesnya, di jogja yang hanya RS. Sardjito yang melayani askes dan akhirnya saya cari review-review di internet tapi hanya menemukan sedikit, hingga pada akhirnya saya datang ke RSO Dr. Soeharso surakarta. Setelah sampai sana ternyata wuaaaa banyak banget yang antri, saya dulu waktu pasang platina di RS swasta Panti Rapih memang antri tapi ya tidak sebanyak ini, saya langsung menuju ruang informasi tanya-tanya tentang syarat pengguna askes, dan tarrraaa ternyata syarat yang kita bawa kurang jadi syaratnya jika dari luar kota harus membawa rujukan dari rumah sakit daerah setempat,surat keterangan dari pt askes daerah dan askes asli. Awalnya bapak ngeyel, baiklah katanya bisa dibantu, kita menuju layanan askes disana, dan tarraaaa lagiii askesku sudah tidak berlaku alias kadaluarsa, secara belum diperpanjang apabila umur lebih dari 21 tahun dan masih sekolah harus lapor ke pt askes setempat dan askes akan diperpanjang, adapun syaratnya keterangan masih sekolah,slip gaji orang tua dan apa ya, saya cuma ingat itu, hehe
Ok lanjuuutt, diskusi lagi dengan orang tua, dan akhirnya kita ngacir ke RS Karima Utama, secara kalau di RSO dr. Soeharso ngantri lama banget dan belum tentu pakai askes :p menurut teman ibu yang pernah kesana biayanya menjangkau. Saya sudah baca-baca review RS Karima Utama juga bagus dan ada dr Tundjung (Dokter ini adalah idola bapak saya, yang mengimpirasi nama kakak saya :p). Pertama masuk langung daftar dan tempat duduknya penuh semua, wah lama nih, tapi ternyata 15 menit kemudian ada panggilan nama saya. Saya masuk keruang fisioterapi ( Kalau tidak salah, saya lupa) lhoh dokternya kok wanita? kemudian ditanya kondisi dan rongsen yang dulu, setelah itu saya disuruh rongsen lagi, kemudian langsung masuk ke ruang dokter tadi, katanya tulang saya udah bagus terus saya disuruh ke laboraturim, ternyata di laboratturium di ambil darahnya :( antara takut dan sakit. Kemudia kembali ke dokter dan bilang kalau saya operasi besok jam 5 sore, bapaku protes bisa tidak kalau dioperasi hari ini, posisi rumah saya jauh, dokternya bilang sebenarnya bisa hanya saja tidak ada tempat sementara untuk menampung pasca operasinya, maksudnya ?? Nanti akan terjawab :p. Dokter yang akan mengoperasi saya adalah dokter Pamudji Utomo, Sp.OT.,FICS. (Jadi inget pak dosen)
Akhirnya saya pulang ke Jogja, sebenarnya ada cerita menarik disini dan saya heppy tapi saya skip saja, takut kepanjangan. Langsung ke hari berikutnya jam 1 kita perangkat dari rumah, ada insiden mobil mogok segala, hingga akhirnya sampai RS pas jam 5, saya langsung masuk ke ruang dokter (Ruang Fisioterapi) langsung lapor, kemudian saya diminta ganti baju operasi, dan mencopot semua perhiasaan. Kemudian perawat datang dengan membawa jarum suntik dan infus. Mulailah penderitaan di tusuk tangannya dengan jarum yang besar kemudian masuklah jarum infus, saat masuk sakit namun setelahnya it ok, lalu perawatnya ingin mengetes antibiotik ditangan, awalnya saya ngeyel tidak alergi,takut disuntik lagi, tapi akhirnya pasrah disuntik kembali, ya ampuuuuuun rasanya perihnyaa krenyes-krenyes, terus ada bentol disekitar tangan yang disuntik. Kemudian dibawalah saya ke runag tunggu operasi,karena mengantri. Saat menunggu itu saya mendengar suara tit tit tit, suara mesin denyut jantung sepertinya,terdengar juga suara lagu dangdutan yang lumayan kencang, haahhh?? saya pun penasaran saya buka korden sebelah saya, ternyata ruangan terbuka dan peralatan operasi (awalnya mengira ruang operasi, dangdutan :D) Tak berapa lama munculah perawat atau dokter tak tahu pasti, menyontek saya lagi dengan obat bius,dengan lafal Bismilah dan doa kepada Allah SWT (doanya belum selesai sudah tepar dulu kayaknya :D)
Beberapa jam kemudian saya terbangun diruangan sendiri, awalnya saya mengira saya ditempatkan dikamar, saya tertidur lagi karena kepala masih pusing sekali, tiba-tiba terbangun karena tangisan anak kecil,badan saya masih lemas sekali, saya hanya melihat seadanya, dan melihat ibu saya dan berbicara seperlunya, tiba-tiba saya merasa mual dan akhirnya muntah, untung ibu bawa plastik, walau ibu sedikit terciprat, maaf ibu :(, hingga 3jam berlalu saya masih mual, pusing, dan lemas padahal malam itu juga saya pulang. Pasien mulai berdatangan dalam ruangan hingga terdapat 7 pasien termasuk saya,penuh sesak, oke ternyata ini alasan kenapa tidak bisa operasi hari sebelumnya, tidak ada tempat lain untung menampung pasien pasca operasi. Seorang perawat datang mengambil infus saya,memberi obat,dan meminta keluarga untuk membayar dikasir, jadi setelah operasi baru bayar, dan habisnya hanya 2.1 juta, lebih murah 3x dari operasi pertama waktu pasang :D sedikit lega. Setelah itu kitapun pulang walau masih mual dan lemas, tapi sudah lebih mendingan. Di daerah luka jaitan masih terasa perih cenut cenut. Sekarang keadaan saya sudah lemih baik, alhamdulilah
Sekian ceritaku, Terima kasih RS Karima Utama.Gambarnya menyusul yah :D
kenalkan mbk nama saya nurul, saya juga ada rencana mau ambil platina di tangan saya...kalau boleh tanya...kira kira di karima utama bs pakai JAMKESMAS tidak ya....lalu dari pengamblan pen-pemulihan kira kira butuh berapa lama penyembuhan...jika tidak keberatan tolong balas di no saya 085747903760,,,terimakasih,,,,
BalasHapusUntuk pengambilan pen berp tahun/ bulan y Mb..jika tidak keberatan tolong di balas ke no saya 085227214600
BalasHapusMba mau Tanya biaya nya berapa ya kalo lepas pen
BalasHapus